Anak KFC
Malam ini Mbak Lala histeris karena pudding KFC kesukaannya sudah berubah: NGGAK ADA FLA!!! Kekecewaannya jadi kekecewaanku juga, sebagai anak yang hidup dan bertumbuh dari uang KFC – iya, dulu Ibuku kerja di KFC – aku jadi lumayan sering juga diempanin makanan dari kantor, termasuk pudding dingin dengan fla yang manisnya tipis itu.
Ada beberapa menu KFC yang dari dulu hingga sekarang aku suka banget, misalnya ayam crispy nya ya. Menurutku ayam nya selalu jadi favoritku daripada ayam-ayam fastfood lainnya, aku lebih cocok dengan rasa KFC. Jadi ibaratnya KFC itu ayam nya yang utama, fast food lain untuk selingan atau variasi aja.
Oiya dulu juga ada menu namanya Twister, sebetulnya dia Twisty tapi LEBIH GEDE. Menggenggamnya harus lebih dahsyat (kaya orang lagi mau nye…) dan kenyang nya tiga kalinya Twisty. Menu Tortilla wraps yang diisi ayam crispy, sedikit salad dan mayo ini selalu jadi favoritku. Makannya nggak berantakan, ada kertas pembungkus, ga perlu minyakan jarinya. Haha..
Kalau yang ini mungkin orang jarang suka, karena rasa sausnya mungkin terlalu kuat. Oriental Bento yang Japanese Oriental itu enak banget buatku. Semacam menu praktis, ada nasi hangat, ada sausnya, ada potongan ayam, tinggal sendok. Walau terkadang aku pasti nambah chicken strips sih karena memang buatku ayamnya sedikit.
Ada satu rasa lagi yang aku suka, karena ya rasanya gitu doang, di saat fastfood lain sudah banyak varian nya, tapi ngga tau kenapa rasa yang ini selalu bikin kangen, inget masa kecil. Yak, O.R Burger nya KFC dengan seluruh kesederhanaannya, hanya burger bun tipis, patty yang gitu aja, pakai selada dan mayo. Nggak aneh-aneh. Paling enam kali gigit juga udah abis.
Yang nggak pernah berubah itu seingatku adalah cream soup nya, rasanya dari dulu masih sama. Enjoyable, hangat, gurih. Biasanya suka kutambahkan perkedel, iya perkedel yang dulu satu porsi dapet dua itu, tapi sekarang cuma satu.
Sewaktu sekolah dulu aku dan teman-teman sering makan pada jam-jam promo, seingatku namanya paket Attack, jam 3 sampai 5 sore. Paket nasi, ayam, dan minum cuma kurang dari Rp10,000 seingatku. Ketika awal ada program itu Ibuku hanya geleng-geleng kepala.
Aku sering juga dapat voucher makan dari Ibuku, yang bisa ditukar dengan menu-menu standar. Lumayan lah ya buat makan sore ketika menunggu giliran les.
Oiya.. Waktu berkunjung ke beberapa Negara, aku selalu menyempatkan nyobain KFC lokalnya, kalau ada. Dan sejauh ini yang paling enak adalah di Nepal. KFC Belanda b aja, ga ada nasinya, KFC Portugal b aja ni juga kayanya ga ada nasi, KFC Penang rada ngga enak gatau kenapa. Nah pas yang Nepal, nasi nya coy, enak banget asli. Semacam pakai beras basmati, dan gurih. Asli itu enak banget. Saus-nya juga beda. Pokoknya kalau ke Nepal, kudu coba.
Malam tadi aku dan Mbak Lala beli KFC, antrenya panjang banget. Outletnya kecil sih, pekerjanya hanya empat orang kira-kira. Aku ingat Ibuku pernah cerita, dulu dia sebagai assistant manager resto juga harus ikutan ngasir, melayani pembeli, bahkan ikut beres-beres meja kalau sedang ramai.
Aku sering sedih kalau ingat Ibuku harus masuk malam, karena berarti belio pulangnya malam, setelah beres-beres resto dan menulis pembukuan. Seberapa malam? Kadang jam setengah 11 atau 11 malam. Kadang aku ikut Ayahku menjemput, kadang Ibu pulang sendiri. Tapi untung outletnya dekat dengan rumah. Hehe..
Ya begitulah, sekelumit ceritaku dan KFC. Biarpun Ibuku juga udah pensiun dari KFC, tapi aku tetep sayang KFC. Hingga sekarang ya tapi aku nggak pernah merayakan ulangtahun di KFC yang lengkap dengan badut Chaki. Aku pengen sih. Mungkin suatu hari nanti. Biar seru kan…?
Comments
Post a Comment