Kepada Prana II


Kepada Prana, 

Halo, apa kabar? Lama tak menyuratimu. Maaf. Aku sibuk mencari kesibukan dan menjalani kesibukan baru. Dan.. Sepertinya aku harus menunggu lebih lama lagi untuk berjumpa denganmu.

Kamu tahu, Prana? Dunia orang dewasa itu memuakkan. Banyak hal tidak semudah menangkap belalang di rerumputan seberang rumah, banyak hal tidak semenyenangkan diam-diam jajan makanan yang dilarang Ibu, banyak hal tidak semengasyikkan berlama-lama duduk di pinggir pantai memandangi ombak yang melulu menyapu pasir..

Belum lagi orang-orang dewasa itu banyak sekali memiliki intrik. Ah, musuh dalam selimut, Prana. Bentuknya lebih menggelikan dari Kecoa, baunya lebih busuk dari darah Kecoa. Berhati-hatilah. Kedatangannya tak terlihat, tak terendus, tak terasa, tiba-tiba ia masuk dan tidur bersamamu. 

Dan terkadang berpura-pura bodoh itu langkah yang paling benar. Mereka tidak akan menganggapmu, memperhitungkanmu, atau mengharapkan keberadaanmu. Serap banyak, Prana. Serap. Belajarlah banyak. Orang dewasa itu rumit. Mereka menyebalkan. 2/3 komposisi tubuh mereka adalah ego. 

Maaf, Prana, siang ini aku serius sekali. Semoga kamu tidak tertidur setelah membaca ini. 

Baiklah, lain hari kukirimi surat lagi. Sehat selalu, Prana. Jangan lekas besar. 


M.  

nb:
Omong-omong, selamat tahun baru 2014 ya!

Comments

Popular Posts