Romance is in the Ass part I



Salah satu teman saya pernah cerita, baru kali ini dia ketemu seseorang yang bisa dia sayang sekaligus you know, that he wants-to-bang, karena biasanya dia hanya nemu yang untuk disayang aja, or that banging-thing only. Atau teman saya yang lain, yang hobinya melulu berantem sama pasangannya, tapi terus baikan lagi, terus berantem lagi, gitu terus. Capek nggak sih?

Well, we all have that sweetest yet most fucked-up moment in romance.

Bagi saya, tiap hubungan (resmi dan tidak resmi) yang pernah saya jalani itu memberikan satu atau dua pelajaran yang berguna ke depannya. Atau seenggaknya, buat bahan ketawa-ketawaan sama temen-temen, atau sama kalian yang lagi baca tulisan ini. Jadi, gini, saya akan bagi My Top 5 Sweetest Moments dan My Top 5 Most Fucked-Up Moments sepanjang hidup percintaan saya. Ciyee...

Biar curhatnya panjang, saya bagi jadi dua bagian ya, mari kita mulai dengan yang manis-manis dulu here we go, My Top 5 Sweetest Moments:

5. Once in my most successful LDR. Lagi pengen tahu gejrot, badly. Waktu itu saya tinggal di Palembang (ga nemu tahu gejrot normal disini), dan si pacar ada di Jakarta. Hari itu dia bilang akan ke Palembang besok pagi untuk urusan pekerjaan, lalu saya minta dibawakan tahu gejrot. Well, coba harus cari dimana ketika saya bilang pengen tahu gejrot, jam 7 malam baru mau pulang dari kantor, di Jakarta Utara ke Bekasi sana. Yang saya tahu, keesokan pagi ada dua cup tahu gejrot dititipkan ke driver kantor yang ditaruh di atas meja saya.

4. Once I was in a random virtual relationship with someone I never meet in a flesh, we only do know each other physically from photos. Well, this guy was really intense, funny, sexy in some kind of way, and yeah, a natural born flirter. So.. We've been chatting for around three months or so. Until one of my bestfriend said, "Who's this guy? I love the way he makes you this way," "What way?", "The happy way". How could I unhappy then when he said something sweet such, "Is there any better reason than I would ask for your hand once when I meet you?" Oh boy!

3. Ditangisi pacar pas SMA ketika bilang mau pindah kuliah ke luar kota. And this cold-hearted bitch was just wiping his tears off, and said "Sssh, don't cry, I can come home every three months,".  Well, that was my first time seeing my BF cry. And then we broke up after that three months.

2. Jaman kuliah, kencan seharian dengan main air-hockey di Timezone, jajan-jajan lucu, sama (Almarhum) pacar dan ponakan kecilnya. I felt like having my own family. Playing as parents always have a room in my heart. And until now, his sister always told me that her son is our son.  

1. "Aku mau renovasi rumah ini, dapurnya dilebarin, dibikin half-outdoor dikasih sekat kaca itu, bisa makan sambil lihat taman di belakang, trus nanti kamar anak di atas, nanti kamarnya dibikin satu yang gedeeee gitu trus mereka tidur bareng sampe kira-kira SMP, baru mereka punya kamar masing-masing, tinggal sekat aja ya kan, trus nanti dibikin perlombaan tuh diantara mereka, siapa yang paling cepet beresin kasurnya, biat saling termotivasi, trus nanti di atas ada kamar hobi, buat main musik, buat baca buku, atau buat apa lah, trus kamu boleh lukis dinding ini, kamu kasih dekorasi kaya apa ya, terserah kamu aja, mau diapain.." Well, it's just that sweet when someone giving you the part of designing their future.  And what can be sweeter than somebody telling you this in the middle of your mind doing nothing but watching crap on TV?

Yeah, I'm so low maintenance, aren't I?

Kebahagiaan saya ndak pernah yang susah-susah kok. Saya sih anaknya ndak ribet. Ndak nolak juga sih kalo dikasih Cartier atau Leica M9. HAHAHA. Well, look future partner, if next time you meet me, let the stories inspire you. ;) 
 




Comments

Popular Posts