Lebaran di Jakarta

Beberapa bulan lalu, aku tidak mengira akan mengalami ini, aku masih pesan tiket pesawat jurusan Surabaya dan kembali ke Jakarta, yang sekarang harus kurefund. Jangankan beberapa bulan lalu, seumur aku hidup tidak pernah membayangkan akan melewatkan masa Idul Fitri di Jakarta tanpa keluarga intiku. 

Semasa kuliah, aku yang tinggal di Yogyakarta, dan keluargaku di Tangerang, kami berkumpul tiap tahun di kediaman Nenek di Madiun. Selama bekerja pun begitu, aku tinggal di Palembang dan sekarang Jakarta, aku selalu menghabiskan waktu takbiran di kampung bersama Ibu, Bapak dan Adik-adikku.

Takbiran di kampung nenekku berarti aku akan melihat iring-iringan anak-anak dan remaja membawa senthir atau obor untuk berkeliling desa sambil mengikuti mobil pick-up yang atasnya sudah dipasangi speaker dengan volume memekakkan telinga dan sebuah bedug.

Hari Lebaran bersama keluarga intiku berarti kami akan berlari-lari menuju masjid terdekat karena kami suka kabur duluan dan ingin mendapat saf paling belakang untuk shalat Ied. Hehehe..

Setiap tahun itu, aku akan menikmati makanan enak buatan Ibuku. Tum Ayam, Opor Ayam, Sambal Goreng Hati, Lodeh Tempe, Rendang, Ayam Balado, Ikan Bakar, Nasi Pecel, Tempe Penyet dan lainnya. Yang terakhir kali kami sudah menghabiskan makanan khas hari raya di hari pertama perayaan, jadi hari kedua kami memilih makan mi instan.

Beberapa tahun kebelakang juga kami sekeluarga membuat video ucapan “Kami seeluarga mengucapkan, Selamat Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin “. Tahun ini, ugh, bisa, tapi mungkin harus dikemas sedikit kreatif.

Tahun ini, aku, kamu, kita semua, yang biasanya melakoni kebiasaan pulang kampung, setahun sekali ketemu keluarga, kali ini bisa ikhlas untuk nggak jajan-jajan ke luar kota cuma buat makan sate dan minum dawet bareng keluarga besar, jalan-jalan random napaktilas mbah buyut, belanja keperluan masak-masak sama Ibu, ikhlas untuk nggak mendengar pertanyaan kapan lulus, kapan nikah, kapan punya anak, kapan ini dan kapan itu.

Buat kalian yang rumah orangtua dan keluarga besarnya dekat, ya bersyukurlah, kalian masih bisa mendapatkan kehangatan lodeh tempe dan ketupat yang dimakan bareng saudara sepupu sambil cerita ngalor ngidul soal gebetan atau pacar masing-masing.

Buat kalian yang kampungnya jauh tapi tetep nekat pergi, ya, baguslah, semoga rindu kalian semua terbayar lunas. Tetap jaga kesehatan, pakai masker, sering cuci tangan, makan makanan bergizi, berolahraga, dan sering istigfar.

Aku disini aja, nggak kemana-kemana, sebagian keluarga besarku juga di Jakarta, nggak kemana-kemana. Aku sudah pesan paket Ketupat, Rendang, Opor Ayam, Lodeh Tempe, Kentang Ati dan Telur Balado untuk dimakan sama teman-teman yang ada di apartemen. Aku juga sudah beli nastar, kastengel, dan kawan-kawannya biar berasa banget kan lebarannya. Hehe..

Untuk teman-temanku, yang kebetulan baca tulisan ini, aku mohon maaf jika ada kesalahan dalam menulis atau bertutur kata saat kita bertemu. Kesalahan yang tak kusadari, maupun kusengaja, karena ya, kadang aku bisa seiseng dan sejahat itu.

Semoga kita diberikan nikmat sehat dan berbahagia selalu. Selamat Idul Fitri.   
  

Comments

Popular Posts