Tidur

Belakangan jam tidurku bisa dibilang lumayan kacau. Aku bisa ngantuk dan tidur jam 8 malam, lalu bangun jam 11 malam, tidur lagi jam 1, lalu bablas sampai jam setengah delapan. Yang terbaru, aku tidur sekitar jam 11 atau 12 malam, bangun jam 4 pagi untuk makan sahur. Lalu tidur lagi jam 5 pagi. Yang kutau pagi ini aku bangun jam setengah 10 pagi. TELAT NGANTOR HEY. WKWK.

Jam tidurku semenjak WFH sebetulnya tidak banyak berubah ketimbang saat WFO. Aku selalu tidur antara jam 9-12 malam, lalu bangun pukul 6 atau setengah 7 pagi.

Tapi belakangan tidurku lelap sangat. Tidak ada gangguan juga dari Mas Bebeb dan Dik Tobiko, mereka juga tidur nggak lompat-lompat di sepertiga malam seperti sebelumnya.

Lalu aku berpikir, apa yang kira-kira berbeda ya?

Aku sadari hari ini, acara tidur tidur lelap dikarenakan beberapa hari ini aku mematikan seluruh lampu di semua ruangan. Biasanya aku meninggalkan lampu temaram nyala di ruang TV.

Dan satu lagi, aku membuka sepertiga penutup jendelaku. Biasanya kututup penuh. Karena duo bulu itu suka kalau jendelanya terbuka. Sedangkan aku enggak. Pertama, aku takut kalo tiba-tiba terbangun ada tukang bakso ngetuk dari jendela lantai 18. Kedua, kalau pagi cahaya mataharinya langsung masuk, dan kamarku jadi terang benderang dengan cepat. Aku nggak suka.

Tapi aku lebih nggak suka kalau aku nggak bisa tidur karena si duo bulu grasak-grusuk mau buka penutup jendela. Atau di sepertiga malam mereka sholat tahajud di atas perutku. Jadi aku ngga punya pilihan lain.

Beberapa hari kebelakang aku juga beberapa kali bablas sahur, karena ngantuk banget dan cuma matiin alarm lalu molor lagi. Nggak paham kenapa. Ngantuk yang ngantuk banget. Padahal perasaan aktivitas fisik juga nggak banyak. Mikir kerjaan juga nggak berat-berat amat. Masa PMS juga udah lewat.

Tidur itu enak banget.

Aku bahagia karena nggak pernah susah tidur. Nggak kaya temen-temenku yang baru pada bisa tidur jam 3 atau 5 pagi. Sedih. Apakah mereka ikut ronda? Tidak juga. Lembur kerjaan? Enggak juga. Cuma nggak bisa tidur aja walaupun sudah siap-siap sejak tengah malam.

Bisa tidur nyenyak itu kenikmatan yang hakiki.

Sini gelut kalo nggak setuju.

Comments

Popular Posts