Menu Sarapan

Nggak aku nggak sarapan ini, tapi aku menyesal nggak sarapan menu ini.

Orang sering bilang, jangan pernah melewatkan sarapan, karena dari situ sumber tenagamu untuk beraktivitas seharian. Di keluargaku, kami sejak kecil juga dibiasakan untuk selalu sarapan, entah apapun itu menunya. Mau roti, nasi, mi, jajanan, buah, atau lainnya.

Berikut adalah menu-menu sarapan yang paling sering kumakan (yaelah penting banget) : 

1.     Roti Bakar dan Telur Setengah Matang
Sewaktu TK dan awal SD di Denpasar, aku sering sekali dibuatkan ini oleh Ibuku. Roti bakar dan telur setengah matang, makanya hingga sekarang aku suka sekali telur setengah matang. Buatku telur setengah matang ini rasanya nyaman sekali di mulut. Hangat dan creamy. Juga sederhana, nggak banyak isian. Gitu aja.

2.     Nasi Goreng
Standar menu sarapan pagi lainnya. Sejak kecil hingga dewasa kalau aku sedang di rumah orangtuaku, pasti ada satu hari sarapan dengan menu Nasi Goreng. Entah pakai telur atau sosis atau bakso. Nasi Goreng bikinan Ibuku bukan nasi goreng yang pucat, pasti ada warnanya dari kecap.

3.     Tempe Tahu Telur Goreng dan Sambal
Ini juga menu wajib kalau sedang berada di rumah orangtuaku, karena Bapakku seorang maniak tempe goreng. Sambal yang disajikan pun beragam. Bisa sambal bawang, sambal terasi, sambal tomat, atau sambal teri.

4.     Bubur Ayam
Sewaktu tinggal di Serpong kami memiliki agenda tetap di hari Sabtu dan Minggu, yakni cari sarapan di luar rumah. Salah satu tujuan kami adalah Bubur Ayam Pak Gendut. Bagi yang tahu, letaknya di pelataran parkir Plaza BSD. Bubur Ayam Pak Gendut ini ramenya bukan main, selain karena enak juga condiment laukpauknya yang lengkap. Sate telur puyuh, ati ampela, uritan, usus, hadeh Gusti… kolesterolku.

5.     Soto Ayam Lamongan
Ini juga salah satu jujukan di hari Sabtu dan Minggu ketika kami bermukim di Serpong. Salah satu menu andalan di area Villa Melati Mas. Jualannya cuma di depan rumah, tapi ramenya. Bubuk Koya-nya menjadi bintang dalam mangkuk Soto Ayam itu. Plus bisa nambah potongan-potongan ayam sesuai selera.

6.     Mi Ayam Aa’ Son
Ya ini merupakan penutup trilogi sarapan enak semasa kami tinggal di Serpong. Aa’ Son wajib masuk surga. Bandingannya belio adalah Bakmi Griya yang dewasa ini baru kutemui. Bahkan hingga sekarang masih dijadikan standar benchmark Mi Ayam yang tinggi oleh seluruh anggota keluargaku. Selain mi-nya yang al dente, pangsit gorengnya juga jadi juwarak.

7.     Sereal
Ada satu masa aku sempat sering sarapan sereal. Favoritku adalah Honey Stars.

8.     Nasi Pecel
Sejak orangtuaku pindah ke Madiun, buatku sarapan Nasi Pecel merupakan kewajiban. Dimanapun pagi itu aku berada, kami hampir selalu makan Nasi Pecel. Favoritku adalah nasi pecel yang dijual di dalam pedesaan di rumah nenekku, yang harganya masih 5,000 rupiah hingga sekarang. Isinya nasi, sayur, tempe goreng dan peyek. Atau nasi pecel yang dijual berkeliling di rumah nenekku yang satunya. Ini juga ngaco. Aku gatau sekarang masih ada atau enggak yang ini. Tapi rasanya seperti aku makan kebahagiaan dan keikhlasan ibu penjual pecel. Ikut senang. 

9.     Yoghurt, Madu dan Buah
Menu ini yang paling-paling sering belakangan kukonsumsi. Setidaknya empat bulan ke belakang. Aku rutin makan ini untuk sarapan. Segar gitu sih. Dan nggak repot. Hehe..

10. Grup WhatsApp
Iya ini menu sarapanku begitu membuka mata setiap pagi. Baca grup WhatsApp kerjaan. Niscaya ini adalah menu yang paling cepat bikin aku bangkit dari kasur.



Comments

Popular Posts