10 Things To Do Before I Die

Ketika berjalan-jalan ke Periplus, mata saya kerap kali tertambat pada buku-buku berjudul 100 things to do before you die, atau 100 movies you must see before you die, atau 100 albums you must hear before you die, yang lewat di dalam kepala saya pertama kali adalah keseloan si penulis buku-buku tersebut. Buku-buku ini mungkin hanya bisa ditulis oleh penulis selo semacam Awe. 

Kenapa juga harus menuliskan 100 hal yang harus kamu lakukan sebelum mati lalu menjualnya? Kenapa juga iseng membuat daftar 100 hal yang harus kita lakukan sebelum mati? Iya kalau kesampean ngerjain ke-100 hal tersebut baru mati. Kalo enggak, masa mau nulis 100 hal lainnya? Yah, kenapapun itu nyatanya saya juga jadi tergoda untuk membuat daftar serupa. Tapi karena saya tidak se-selo para penulis itu, saya hanya akan membuat sepuluh daftar hal yang harus saya lakukan sebelum saya mati. Kenapa, kenapa cuma sepuluh? Bukan karena saya pesimis punya usia yang panjang, tapi lebih karena saya malas memikirkan 90 sisanya, dan bagi orang yang jarang punya keinginan seperti saya 10 hal itu sudah banyak sekali.

Jadi, berikut ini adalah 10 hal yang mau saya lakukan sebelum saya mati. Oiya, itu minus dari hal-hal yang diinginkan orang kebanyakan kayak lulus kuliah, menikah-punya anak, keliling penjuru bumi, membahagiakan orang tua, dan lain-lain.   

10. Paralayang (Paragliding)
Walaupun bukan cah ekstrim, tapi saya selalu ingin mencoba paralayang. Saya juga tidak punya obsesi untuk bisa terbang. Tapi ya kalo paralayang bukan di puncak Bogor atau di Batu sana. Ya, kalo buat coba-coba iseng pas belum kaya sih nggak apa-apa. Saya pengennya nyobain paralayang di puncak di Eropa, misalnya kaya dari atas istana Neuschwanstein di Jerman sana, atau di Annecy atau Mont Blanc, di Prancis sana. Wah pasti asik sekali.

9. Pelihara Anjing
Saya rasa ini keinginan saya yang paling manusiawi dan realistis (selain ingin memelihara zebra dan kuda nil mini) setelah mengalami trauma pada anjing selama bertahun-tahun, lalu 'sembuh' begitu saja setelah dapat mengelus Chepas. Setelah itu memelihara anjing bukan menjadi hal yang tidak mungkin saya lakukan.

8. Nonton Konser Pixies
Kenapa Pixies? Kenapa tidak! Karena mereka main Surf-Rock dan saya suka pantai! Kenapa bukan Oasis? Karena Oasis sudah bubar. Kenapa juga bukan Westlife? Karena Westlife juga sudah bubar. Pixies memang sempat bubar, lalu kembali bersama di tahun 2004. Bagi saya hal ini merupakan pertanda bahwa saya masih memiliki kesempatan menonton salah satu band terfavorit dalam hidup saya.

7. a. Menari Salsa
Saya belum pernah pandai dalam menari apapun selama hidup saya. Sampai pada suatu saat saya mulai ingin untuk bisa menari Salsa. Oke, ini aneh. Saya tahu pasti kalian yang kenal saya cukup heran dengan hal ini. Bagi saya, Salsa itu bukan soal menunjukkan passion semata, tapi juga ketepatan gerak, keseimbangan, keserasian, serta dibutuhkan chemistry dengan pasanganmu. Ah! Berharap kemudian punya pasangan yang mau saya ajak menari Salsa!
    
7. b. Bermain Gitar
Ini tolol. Saya memberi nomor 7 a dan 7 b karena alasannya yang sama. Saya belum pernah pandai dalam memainkan alat musik apapun selama hidup saya. Sampai suatu saat saya mengira saya telah dikutuk karena hanya bisa naksir sama cowok yang bisa main gitar aja sedangkan saya nggak pernah bisa menghafal tiga kunci pun dengan benar. Contoh paling dekat adalah, postingan saya tentang 5 cowok ganteng se Fisipol itu, saya baru sadar kalo kelimanya bisa main gitar. Trus kapan dong saya bisa main gitar?

6. Pameran Bareng Ryan McGinley 
Bagi kalian yang nggak tau siapa itu Ryan McGinley, buruan googling sekarang. McGinley itu sosok inspiratif yang membuat saya berani bereksplorasi untuk memotret nude beberapa orang. Tapi, bukan bermaksud jadi copy-cat lho yaaa.. Selain Antoine D'Agata, McGinley itu memang patut jadi idola. Idolagh!  

5. Tinggal di Itali
Mulanya saya ingin tinggal di Jerman saja, tapi karena sejarah Jerman yang terlalu pahit dan banyak orang yang belum bisa move on, saya jadi ingin pindah untuk tinggal di Itali saja. Itali itu diapit Jerman dan Prancis mau ke Spanyol juga deket, mau kemana-mana deket tinggal naik eurorail aja, HAHAHA makanannya enak, banyak kebun anggur yang tetanggaan sama kebunnya Johnny Depp, orangnya cakep-cakep... Pokoknya uuuuhh yaampun deh.

4. Kenalan sama Johnny Depp
Oke, ini obsesi. O-B-S-E-S-I. Saya pengen kenalan sama om tampan yang satu ini. Ngopi bareng, hangout sambil BBQ Party di halaman rumahnya, prek lah pokoknya. Next!


3. Membuat Taman Kanak-Kanak
Ini adalah impian saya sejak remaja. Saya suka anak-anak (bukan jadi pedofil lho ya), fase ketika menjadi anak-anak adalah hal yang paling kompleks, walau saya pun sudah lupa apa rasanya. Mereka selalu menarik untuk dilihat, bentuknya, polahnya, semuanya, bermain dengan anak-anak adalah penghalau stress yang paling mujarab.   

2. Buka Restoran
Makan adalah hal yang paling menyenangkan bagi saya. Menyajikan makanan yang enak untuk orang bagi saya adalah nilai plus tersendiri, sama seperti berbagi kesenangan yang sakral. Proses memasak-memakan itu seperti aktifitas seni tersendiri. Tentang akan membuka restoran seperti apa itu masih belum bisa saya bayangkan. Mungkin restoran yang sedikit kontemporer kali yeeeeeee... (TETEP....) 

1. Write 10 Things To Do Before I Die Part II  Bisa Berenang
Mulanya saya ingin memberi puncak yang anti-klimaks dalam perjalanan 10 daftar panjang hal sebelum mati ini dengan keinginan menulis 10 daftar panjang lainnya. Karena kenyataannya saya sudah kehabisan keinginan yang paling saya ingin lakukan sebelum saya mati. Tapi saya ingat satu hal yang harus benar-benar saya lakukan sebelum mati, yakni bisa berenang. Ya, saya tidak bisa berenang, saya selalu tenggelam karena saya melawan air. Saya suka laut tapi tidak bisa berenang, rasanya sia-sia. Karenanya paling tidak saya harus lebih mengakrabkan diri, memberinya kepercayaan dengan membiarkan air menjaga saya.    



With looooove, 

Margie.

Comments

Popular Posts