Think Dirty Thing

Karena mencuci adalah sebagian dari iman, maka malam ini saya akan memberikan tips dan trik cara mencuci. Janganlah kamu sesumbar soal anti-kapitalis, trip backpackeran keliling Eropa, anti-FPI, anti-JIL sampai anti-nyamuk, bicara feminisme, naiknya harga BBM, atau gantengnya bintang K-POP pujaanmu jika mencuci saja tidak bisa. 

Kegiatan mencuci adalah suatu kegiatan dimana kita membersihkan sesuatu yang kotor dengan bilasan air yang dicampur sejenis sabun. Obyek dari mencuci bisa apa saja, dari badan, pakaian, kendaraan, piring-gelas, mainan, roll film, hewan peliharaan sampai otak (oke, yang terakhir ini saya belum tahu harus pakai sabun cuci jenis apa).

Tahapan mencuci itu susah-susah gampang. Berikut ini akan saya jelaskan tahapannya:
1. Luangkan waktu untuk berpikir kotor (Sit and Think Dirty)
maksudnya adalah, kamu harus duduk, tiduran, berdiri, atau bagaimanapun asal kamu berpikir, ya, memikirkan sesuatu, misalnya apakah tiba-tiba kamu kehabisan celana dalam, atau ketika kamu ingin makan atau minum tapi piring dan gelasmu entah dimana, atau kamu harus pergi kencan, tapi stok pakaianmu di lemari cuma tinggal stok pakaian ngebabu. Nah! Kemanakah mereka semua pergi? Coba pikir! Kemana perginya kalau bukan di tempat pencucian piring, atau di dalam bak pakaian kotor? 

2. Kumpulkan barang kotor (Collecting Dirty Things)
berkelilinglah kamar atau longoklah lemari es-mu, coba lihat lantai kamar, dapur, dan sekeliling rumah. Kumpulkan bra atau kolor kotor yang tercecer entah dimana, kumpulkan setumpuk piring, gelas, dan beberapa pasang sendok-garpu kotormu. Bila semua sudah ketemu, coba langkah berikut...

3. Klasifikasi barang kotor (Classifying Dirty Things)
sesudah menemukan semua kotor-kotor termasuk badanmu mungkin, cobalah klasifikasikan alat makan dengan alat makan di taruh di bak cuci piring di dapur, kaos Ramones kesayangan dengan G-String motif zebra sendirikan dalam bak berwarna biru yang ada di depan kamar mandi, kucing kesayangan jangan dimasukkan mesin cuci, ingat itu, apalagi jika anak balitamu baru belajar makan sehingga belepotan sebadan, juga jangan dicampur dengan cucian roll film dari kameramu, kasihan nanti jadi item kaya klise.

4. Siapkan alat pencuci (Find the Dirty Weapon!)
sesudah pengklasifikasian coba temukan sabun, detergen, atau bahan kimia apapun sebagai pengangkat noda yang ada pada barang yang kotor tersebut. Jangan gunakan sabun cuci muka sebagai sabun cebok, kecuali kalau kepaksa. Gunakan Sun*light bagi kamu yang ngerasa gendut dan ingin lemak di tubuhmu cepat luruh.

5. Luangkan waktu untuk membersihkan yang kotor (Goodbye-Dirty-Time)
terserah, itu boleh hari liburmu, hari minggumu, atau hari dimana kamu sedang putus asa karena tidak kunjung diajak ngedate dengan gebetan, atau juga bisa dimana itu adalah hari ketika kamu habis dimarahi dosen pembimbing skripsimu. Lampiaskan dengan mencuci! Setelah cuci kamu bisa pilih metode lain untuk menuju bersih, seperti cuci-jemur-setrika untuk pakaian, cuci-lap untuk piring dan gelas, cuci-keringkan dengan handuk untuk rambut, dll.

6. Kembali menjadi bersih (All Clean, All Fin)
ini adalah tahapan terakhir dari mencuci. Disaat semua sudah bersih kembalikanlah mereka ke tempat semula. Baju-baju bersih, kering, rapi setelah disetrika masukkan ke lemari. Rambut yang bersih, kering, tersisir rapi dan wangi, siapkan untuk bertemu yang tersayang. Anjing peliharaan nan lucu, bersih dan harum, bisa diajak jalan-jalan. 

Sekian dulu tips dan triks mencuci dan betapa mencuci itu kegiatan yang sangat penting. Sekali lagi mencuci adalah sebagian dari iman, jadi jangan bicara soal iman dulu jika mencuci saja kamu tidak mau atau tidak bisa. Selamat menikmati.


NB: jangan menggantungkan nasibmu pada petugas Laundry, si bibi, petugas grooming, atau pasanganmu dalam hal cuci-mencuci, DIY! 



Margie.      

Comments

Popular Posts