Parkir 12000
Malam tadi saya dan mas jalang pergi ke Amplaz, kami yang sedang ngidam nachos-nya Slushie Nation pun menembus kerumunan malam minggu di jalanan yang padat. Setelah puas makan nachos, kami memutuskan untuk putar-putar mall hanya sekidar melihat-lihat sekalian turun ke parkiran. Ditengah jalan putar-putar pacar saya yang pintar ini membuang sampah di tempat sampah, karena kalau tidak buang sampah di tempat sampah bisa dimarahin aktivis Green Peace. Nah, masalahnya adalah benda yang baik-baik dibuangnya ke tempat sampah. Sejumput kertas. Ya, sejumput, ada beberapa lembar kertas yang dikiranya adalah struk-struk pembelian. Karena berpikir demikian, yasudahlah kami lanjutkan acara jalan-jalannya. TAPIIIIIIIIIII..
ENG! ING! ENG!
Sesampainya di parkiran, dia kemudian grasak-grusuk mencari si tiket parkir. Maka, tersadarlah dia bahwa yang dimasukkan ke dalam tong sampah tadi adalah KARCIS PARKIR!!!!!
Keren bukan? Ya, jadi kami harus membayar 10.000 rupiah untuk biaya administrasi menuliskan surat kehilangan karcis parkir ditambah 2000 rupiah untuk biaya parkirnya. Jadi total 12.000 rupiah. Sebuah angka yang lumayan untuk membayar parkir motor di sebuah mall yang bukan di Jakarta.
Maka, teman-teman, pelajaran yang dapat diambil dari kisah ini adalah berhati-hatilah dalam membuang sampah walau ditempatnya, periksa dahulu, yakini, amini, apa yang akan kamu buang. Daripada super tombok yewkaaan?
Sekian. Wassalam. Wr. Wb.
Margie.
Comments
Post a Comment