Menu Side-Stream.
Malam minggu ini saya mau mencoba untuk mereview beberapa tempat makan vegetarian. Kenapa vegetarian? Kenapa tidak. Makanan vegetarian itu enak lho. Dari situ kita bisa belajar bagaimana caranya mengganti daging ayam dengan jamur tiram, misalnya. Lalu mencoba brownies tanpa susu, telur dan madu. Mencoba nasi goreng yang tidak pakai bawang. Nah, kenapa tidak pakai bawang? Temukan jawabannya nanti. Tentunya dari sisi ekonominya, makanan vegetarian pun lebih murah.
Sebelumnya, saya ingin klarifikasi bahwa saya bukanlah vegetarian. Saya hanyalah penikmat makanan. Kalau kalian ada yang mau tau banyak soal vegetarian atau straightedge, bisa tengok ke website teman saya di betterday zine.
Berikut ini adalah beberapa tempat makan yang menyajikan menu vegetarian yang pernah saya coba selama tinggal di Jogja:
SomaYoga
Kalau kamu ingin menikmati makan siang ditemani semilir angin dan memandangi hijaunya padi di sawah, saat melintasi Seturan, Babarsari yang ruwet itu cobalah tengok SomaYoga. Tempatnya memang agak 'tersembunyi' sih, tapi jangan khawatir, karena di pinggir jalan akan ada penanda restoran ini.
Restoran yang diapit sawah-sawah ini menyajikan bermacam masakan vegetarian. Mulai dari nasi timbel vegetarian, nasi goreng jamur, steak jamur, mi vegetarian, serta menu spesial yang berganti setiap harinya dan aneka kue-kue (yang pasti tanpa susu, telur dan madu itu tadi). Terakhir saya kesana, saya mencoba nasi goreng jamur, bakwan goreng yang cukup besar, dan minum jus entah apa, oiya tidak lupa membawa pulang dua bungkus brownies dan sebungkus roti cokelat. Untuk harga, tidaklah perlu dikhawatirkan. Karena saya makan sebanyak itu cuma habis dibawah 25ribu. Saya lupa pasti harganya berapa, yang saya ingat cuma per bungkus kue-kue itu dibanderol harga 3000-3500 rupiah.
Untuk rasa? Percayalah, dari bintang 5, saya memberikan bintang 4 untuk keseluruhan (rasa makanan, kebersihan, pelayanan, suasana, juga harga) dari restoran ini. Hanya saja, entah saya yang maruk atau doyan, tapi makan disini selalu susah kenyangnya. :|
Loving Hut
Tempat makan ini adalah franchise yang cukup eksis dimana-mana, di Yogyakarta aja ada dua outlet, yakni di Mall Ambarrukmo dan di samping gang Jogjakarta Plaza Hotel itu, aduh apa nama gangnya, lupa. Haha! Pertama kali mencoba Loving Hut sekilas tempat ini mengingatkan saya pada warteg yang ada di dekat sekolah saya dulu, hanya saja yang jauh lebih moderen, berkonsep vegetarian dan cukup variatif menunya. Saya tidak bilang variatif sekali, hanya cukup.
Loving Hut menyediakan paketan nasi-3 macam sayuran kalau tidak salah, harganya juga tidak mahal, cuma 6000 perak. Selain menu paket, dia juga menyediakan menu lainnya semacam mi jamur, dan apa lagi saya tidak ingat sih. Hmmm.. langsung aja, untuk tempat makan ini saya memberikan bintang 3 1/4, untuk makanannya yang so-so, tempatnya yang rapi dan bersih, juga harganya.
Heritage Cafe
Sebetulnya kalau dipikir-pikir dia buka tempat makan khusus vegetarian juga sih. Tapi, mayoritas menu disana adalah menu yang cocok untuk para vegetarian dan non-vegetarian pun sudah pasti juga suka. Cafe yang berlokasi di Taman Siswa, tepatnya di jalan Surokarsan no.24 ini menyediakan berbagai olahan tempe. Mulai dari Steak Tempe, Tempe Cordon Bleu, Sandwich Tempe, Tempe Schotel, Burger Tempe, Cream Soup Tempe, dan lain-lain-lain-lainnya yang berbau tempe, jamur dan bawang bombay. Kesukaan saya semua nih.
Kalau kamu penyuka rumah antik, penyuka peninggalan masa lalu (bukan berarti susah move on kaya Aurel), romantisme kenangan, lagi kangen rumah nenek dan ingin menikmati sore yang syahdu dengan pacar atau gebetan, cafe sekaligus gallery batik dan kantor Jogjakarta Heritage Society ini adalah tempat yang tepat untuk kamu kunjungi. Makanannya oke punya, suasananya yoi (walau deket hotel dan mungkin sekali banyak bis dharmawisata anak SMA kemudian ngantre parkir), sudah pasti harganya juga pas di kantong untuk makanan maksimal harga termahal adalah 12 ribu, sedangkan minumannya 13 ribu.
Saya memberikan bintang 4,5 dari skala 5 untuk Heritage Cafe yang baru saja saya datangi malam tadi. Saya mencoba Tempe Cordon Bleu, dan tidak kecewa, dan Chocomint Ice, dan tidak mengecewakan juga. Pacar saya yang mencoba Cream Soup Tempe serta minuman olahan soda-sirup-lalu entah apa tadi juga sepertinya senang-senang saja. Dan jangan salah, kami kenyang lho makan disitu, porsinya cukup untuk memenuhi perut karet saya ini.
Nah, udah kan tuh udah ya, tiga aja. Lainnya lagi besok-besok deh. Oiya, buat yang tanya kenapa masakan vegetariannya nggak pakai bawang (walau bawang itu tumbuhan), hal ini karena bawang dapat menimbulkan hormon tertentu yang dapat menstimulasi 'nafsu' kita, sehingga bagi mereka yang menjalani ibadah vegetarian, pemakaian bawang ditiadakan. Namun, untuk lebih jelasnya mungkin kamu bisa kulik link diatas tadi. Hehehe.
Selamat mencoba.
Margie.
Comments
Post a Comment