Tentang Tarot

Karena ini malam adalah malam Jumat, saya mau sedikit cerita-cerita mengenai hobi angot-angotan akan Tarot. Iya, kartu Tarot. Sebetulnya saya ini nggak bisa ngeramal. Lagian katanya kartu Tarot bukan buat ngeramal, trus buat apa ya, ngelamar? *eh

Kabarnya, memilih kartu Tarot tidak semudah yang kita kira. Karena si kartu pun ikut memilih 'tuan'nya. Percaya nggak percaya sih... Hihihi. Tapi tenang saja, kartu-kartu Tarot koleksi saya di bawah ini dalam masa pemilihannya tidak melalui proses yang aneh-aneh kok. Seperti mandi kembang tengah malam atau puasa mutih misalnya. :P  

Kartu Tarot pertama yang sama miliki adalah seri Phantasmagoric Theater keluaran U.S Games. Sebetulnya kartu ini sama saja dengan kartu Tarot standar yakni Rider White (RW), cocok sekali untuk pemula seperti saya. Kartu ini saya beli pada tahun 2010 melalui sebuah toko online yang berlokasi di Surabaya. Seri ini sangat bersahabat, sehingga cukup mudah untuk dipelajari. Saya memberinya nama Eleanor. Ilustrasi pada kartu-kartu Tarot seri ini mengingatkan saya pada film-film karya sutradara favorit saya, Tim Burton. Dan entah kebetulan atau bukan, sang ilustrator kartu ini Graham Cameron, berteman baik dengan Danny Elfman, yang merupakan pengisi musik di hampir semua film Tim Burton.
Seperti standar kartu Tarot lainnya, kartu ini memiliki 22 kartu mayor dan 56 kartu minor. Ke 78 kartu dalam seri ini memiliki nama karakter masing-masing yang memerankan siapa menjadi siapa dalam sebuah pertunjukkan yakni Teater Phantasmagoric itu sendiri. Saya cukup kesusahan ketika menggunakan kartu ini karena ukurannya yang besar sehingga tidak genggam-able
   
Phantasmagoric Theater Tarot

Karena masih ingin tahu seperti apa sih kartu-kartu Tarot lainnya, dan hati saya terpikat oleh kartu terbitan Italia, Lo Scarabeo, serinya adalah Tarot of The Magical Forest. Kartu kedua ini masih saya pesan dari tempat saya pertama membeli Tarot. Saya jatuh hati pada satu kartu bergambar domba yang sedang memeluk singa yang melambangkan Strength. Saya hampir tidak bisa tidak menyukai tiap ilustrasi yang dibuat secara apik dan menyenangkan untuk dinikmati oleh Leo Tang ini. 
Sama seperti Phantasmagoric diatas, kartu ini juga digunakan dengan sistem RW, sehingga tidak sulit untuk digunakan oleh pemula.  

Tarot of The Magical Forest

Strength
Kartu terakhir yang saya beli ini justru merupakan kartu yang pertama kali saya incar di toko langganan saya. Sayangnya stok sedang habis, dan entah kapan restock. Tapi, pucuk dicinta ulam pun tiba. Seorang Tarot Reader asal Jakarta mengontak saya via Facebook, dia menawarkan beberapa koleksi kartu-kartu Tarotnya untuk dijual. Sepertinya sedikit banyak kami memiliki kesamaan minat pada ilustrasi-ilustrasi Tarot yang kami pilih, karena beberapa koleksinya saya juga punya. Dan entah kenapa dia menjual Stella Tarot ini pada saya. Tentunya ini barang bekas, tapi masih jaminan barang bagus. Hanya kotak kartunya saja yang sedikit kotor termakan usia. 
Bagi saya kartu ini sangat spesial. Sampai sekarang saya masih kesulitan menggunakannya. Tapi tak apalah, toh lagi-lagi saya memanjakan diri saya pada ilustrasi yang ada di 78 lembar kartu yang dibuat oleh Stella Kaoruko bersama Takako Hoei dan dicetak oleh AGM Muller asal Belgia tersebut. 


Stella's Tarot
Berikut ini adalah contoh-contoh ilustrasi dalam Stella's Tarot yang seambilnya saya scan :P:


Baiklah, sekian dulu ceritanya.. Sebetulnya saya masih mau cerita banyak sih. Tapi berhubung saya sedang lapar dan butuh istirahat karena seharian beraktifitas padat bak menteri, maka cerita mengenai Tarot ini akan saya sudahi dulu yaaaaaa..

Percayalah pada apa yang memang kamu percayai. :)


Ps: BUAT YANG TAU ADA YANG PUNYA KUMPULAN KARTU DARI CARD CAPTOR SAKURA SAYA MAU DONG DONG! *GAKNYANTE


Margie.

Comments

Popular Posts